Nepo Baby artinya apa? Kalian pasti pernah mendengar istilah ‘nepo baby’, kan? Istilah ini biasanya digunakan untuk menyebut orang-orang yang mendapat posisi atau kesempatan istimewa karena punya hubungan keluarga atau pertemanan dengan orang berpengaruh.
Istilah ini sering muncul di industri hiburan, misalnya untuk artis yang terkenal karena orang tuanya juga artis. Tapi, tahukah kalian bahwa istilah ini juga berlaku di dunia politik?
Salah satu contoh yang paling baru adalah Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo. Gibran menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto di pemilu 2024.
Sejak pengumuman itu, Gibran langsung diserang dengan berbagai kritik dan kontroversi. Salah satunya adalah julukan ‘nepo baby’ yang diberikan oleh media asing Al Jazeera.
Menurut Al Jazeera, Gibran adalah ‘anak ningrat’ yang meneruskan politik dinasti dari ayahnya. Gibran dianggap tidak memiliki kapabilitas yang cukup untuk menjadi pemimpin, melainkan hanya mengandalkan nama besar Jokowi.
Namun, Gibran tidak tinggal diam. Dia membuktikan kemampuannya dalam debat cawapres yang digelar beberapa waktu lalu.
Dalam debat tersebut, Gibran tampil dominan dengan menunjukkan pemahaman yang baik tentang isu-isu ekonomi dan investasi.
Dengan demikian, Gibran berhasil menepis tuduhan ‘nepo baby’ yang dilemparkan kepadanya.
Arti Nepo Baby Adalah Apa?
Lalu, apa sebenarnya arti dari ‘nepo baby’? Istilah ini berasal dari Bahasa Inggris, yaitu singkatan dari ‘nepotism baby’.
Nepotism sendiri adalah kata yang bermakna ‘penggunaan kekuasaan yang tidak adil untuk mendapatkan pekerjaan atau keuntungan lain bagi keluarga atau teman’, seperti yang didefinisikan oleh Kamus Bahasa Inggris Collins.
Baca Juga: Link Download Film Siksa Neraka Full Movie
Jadi, ‘nepo baby’ bisa diartikan sebagai ‘bayi atau anak nepotisme’ dalam Bahasa Indonesia. Istilah ini memiliki konotasi negatif, baik di dunia hiburan maupun politik.
Orang-orang yang disebut ‘nepo baby’ sering dianggap tidak berbakat, tidak kompeten, dan tidak pantas mendapat posisi atau kesempatan yang mereka dapatkan.
Mereka dianggap hanya beruntung karena punya orang tua atau teman yang berkuasa. Istilah ini juga menimbulkan isu diskriminasi, ketidakadilan, dan korupsi di masyarakat.
Sri Kusumo Habsari, seorang pakar komunikasi politik, mengatakan bahwa istilah ‘nepo baby’ merupakan bentuk kritik sosial terhadap praktik nepotisme yang merugikan publik.
Dia menambahkan bahwa istilah ini juga bisa menjadi tantangan bagi orang-orang yang mendapat julukan tersebut untuk membuktikan diri mereka sebagai individu yang mandiri dan profesional.
Nah bagaimana, sekarang sudah taukan apa itu nepo baby? Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu.